Fakta Menarik AirAsia yang Tak Banyak Diketahui Orang
AirAsia adalah maskapai penerbangan murah yang mempelopori menjamurnya maskapai berbiaya rendah (LCC)—atau maskapai bertarif rendah—di Asia. Saat ini, AirAsia berkantor pusat di Malaysia dengan anak perusahaan di Thailand, Indonesia, Filipina, India, dan Jepang.
Yang perlu diingat adalah, walaupun harga tiket AirAsia murah, bukan berarti kualitas pesawat dan layanannya murahan. Dalam setiap penerbangan, sangat jarang AirAsia mengalami delay, kecuali jika ada force majeure. Layanan para awak kabin juga selalu prima, dan kecakapan terbang para pilot juga tak perlu diragukan lagi.
Pada tahun 2007, The New York Times menyebut maskapai AirAsia sebagai “pelopor” perjalanan murah di Asia. AirAsia secara konsisten Baccarat casino dinobatkan sebagai maskapai berbiaya rendah terbaik di dunia selama 10 tahun berturut-turut dalam penghargaan perjalanan dan maskapai internasional oleh World Airline Awards, termasuk penghargaan terbaru yang diperoleh tahun 2018. Karena itulah, AirAsia sering berada dalam daftar maskapai penerbangan yang layak untuk dipertimbangkan.
Maskapai penerbangan AirAsia beroperasi di seluruh Asia dan telah mendirikan anak perusahaan di negara-negara utama. Anak-anak perusahaan AirAsia beroperasi di bawah beberapa kode maskapai (AK, I5, D7, QZ, XT, PQ, Z2, FD, XJ, JW). SkyTrax menilai mereka sebagai maskapai bintang 3, yang setara dengan LCC lain di belahan dunia Barat, seperti United, American atau Delta. Menurut ulasan Rupert Kaufmann—seorang blogger yang sering menulis tentang transportasi dan perjalanan—nilai terendah LCC diperoleh karena kurangnya hiburan dalam penerbangan dan frekuensi keterlambatan atau pembatalan penerbangan.
AirlineRatings memberi AirAsia peringkat keamanan 4 dari 7 (Malaysia, Thailand), mirip dengan maskapai berbiaya rendah lainnya. AirAsia melayani 121 tujuan di 21 negara, sebagian besar di Asia, dan termasuk beberapa tujuan di Timur Tengah dan Australia. AirAsia memiliki armada sebanyak 182 pesawat, dengan pesawat standar mereka adalah Airbus A320 untuk penerbangan jarak pendek dan Airbus A330 untuk penerbangan jarak jauh.
Seperti banyak LCC lainnya, AirAsia menghasilkan uang dengan memisahkan berbagai biaya dari harga tiket, dan menjual banyak add-on kepada penumpang. Penumpang harus membayar biaya tambahan untuk bagasi (untuk perjalanan luar negeri), asuransi, makanan, pemilihan kursi dan bahkan ada biaya untuk check-in di konter bandara (disarankan lakukan web check-in yang tanpa biaya).
Ketika membeli tiket pesawat AirAsia, kita memang harus jeli dalam setiap langkah pembelian, mulai dari pemesanan hingga check-in. Dengan demikian, kita tidak perlu membayar untuk add on yang sebetulnya tidak kita perlukan.